Buku Kedokteran Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir
Buku kedokteran ini disusun
berdasarkan materi pokok bahasan mata kuliah asuhan ibu bersalin yang telah
disesuaikan dengan kurikulum DIII Kebidanan Stikes Hang Tuah Pekanbaru Tahun
Ajaran 2011. Buku kedokteran ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bagi
mahasiswa program studi kebidanan STIKES Hang Tuah. Buku kedoktaeran ini
dipersembahkan untuk mendukung perkembangan pendidikan dan membantu mahasiswa
dalam memahami materi asuhan kebidanan pada ibu bersalin dan bayi dengan lebih
baik.
Buku ajar
ini mudah dipahami karena pada setiap babnya menyebutkan standar kompetensi
serta kompetensi dasar yang harus dicapai mahasiswa dalam mata kuliah ini. Terdiri
dari dua belas bab, buku kedokteran ini tidak hanya menyajikan rentetan teori
mengenai auhan kebidanan komperhensif, namun juga tips praktis dalam
melaksanakan penanganan terhadap ibu bersalin dan bayinya.
Bab pertama
hingga keenam buku kedokteran ini berisi Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin, Perubahan Fisiologis dan Psikologis dalam Persalinan, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Persalinan, Kebutuhan Dasar Pada Ibu Dalam Proses
Persalinan, Penyulit dan Komplikasi Dalam Persalinan dan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin
Kala I. Selanjutnya bab ketujuh hingga keduabelas berisi Kala II Persalinan,
Kala III Persalinan, Kala IV Persalinan, Asuhan Kebidanan Pada Bayi Segera
Setelah Lahir, Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia Dan Dokumentasi
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Konsep
Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin
Buku kedokteran ini menjelaskan bahwa proses
persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Penulis menekankan bahwa persalinan dianggap
normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan atau setelah 37
minggu tanpa disertai adanya kendala. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus
tidak mengakibatkan perubahan serviks. Persalinan dimulai (inpartu) sejak
uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan
menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap.
Dua
hormon yang dominan saat hamil adalah hormon estrogen dan progesteron. Estrogen
berfungsi meningkatkan sensitivitas otot rahim dan memudahkan penerimaan
rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin dan rangsangan
mekanis. Sedangkan hormon Progesteron berfungsi menurunkan sensitivitas otot
rahim, menyulitkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin,
prostaglandin dan mekanis serta menyebabkan otot rahim dan otot polos
relaksasi.
Perubahan keseimbangan estrogen dan
progesteron menyebabkan oksitosin yang dikeluarkan oleh hipofise parst
posterior dapat menimbulkan kontraksi dalam bentuk Braxton Hicks. Kontraksi
Braxton Hicks akan menjadi kekuatan dominan saat mulainya persalinan, oleh
karena itu makin tua hamil frekuensi kontraksi makin sering. Estrogen dan
progesteron terdapat dalam keseimbangan sehingga kehamilan dapat dipertahankan.
Beberapa teori yang
menyatakan proses persalinan adalah teori keregangan, teori penurunan
progesteron, teori oksitosin internal, teori prostaglandin dan teori
Hipotalamus-pituitari. Kelima teori ini dijelaskan dengan sangat detail melalui
buku kedokteran ini.
Teori keregangan
menjelaskan bahwa otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu
dan setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat
mulai. Contohnya adalah pada hamil ganda sering terjadi kontraksi setelah
keregangan tertentu, sehingga menimbulkan proses persalinan.
Teori penurunan progesteron
menjelaskan bahwa proses penuaan plasenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu,
dimana terjadi penimbunann jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan
dan buntu, produksi progesteron mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih
sensitif terhadap oksitosin dan akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah
tercapai tingkat penurunan progesteron tertentu.
Penurunan
hormon progesteron menjelang persalinan dapat menyebabkan terjadinya kontraksi.
Kontraksi otot rahim menyebabkan beberapa kejadian diantaranya turunnya kepala,
masuk pintu atas panggul, terutama pada primigravida minggu ke-36 dapat menimbulkan
sesak dibagian bawah, diatas simpisis pubis dan sering ingin kencing atau susah
kencing karena kandung kemih tertekan kepala. Kedua, menyebabkan perut lebih
melebar karena fundus uteri turun. Ketiga, terjadi perasaan sakit di daerah
pinggang karena kontraksi ringan otot rahim dan tertekannya pleksus
Frankenhauser yang terletak sekitar serviks. Selanjutnya terjadi perlunakan
serviks karena terdapat kontraksi otot rahim. Selain itu, terjadi pengeluaran
lendir, dimana lendir penutup serviks dilepaskan.
Teori oksitosin internal menjelaskan bahwa oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar
hipofisis parst posterior. Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron
dapat mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi
Braxton Hicks. Kemudian dapat pula menurunnya konsentrasi progesteron akibat
tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga
persalinan dapat dimulai.
Teori prostaglandin
menjelaskan bahwa konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur hamil 15
minggu, yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat
menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan.
Teori Hipotalamus-pituitari menunjukkan
pada kehamilan dengan anensefalus sering terjadi keterlambatan persalinan
karena tidak terbentuk hipotalamus. Pemberian kortokosteroid dapat menyebabkan
maturitas janin, induksi (mulainya) persalinan. Kedua faktor diatas menunjukan
ada hubungan antara hipotalamus pituitari dengan persalinan.
Tujuan Asuhan Persalinan
Tujuan asuhan persalinan
adalah untuk melindungi keselamatan ibu dan bayi baru lahir, memberikan
dukungan pada persalinan normal, mendeteksi, dan menatalaksanakan komplikasi
tepat waktu dan memberi dukungan serta cepat bereaksi terhadap kebutuhan ibu,
pasangan dan keluarganya selama persalinan dan kelahiran bayi. Setiap
intervensi yang akan diaplikasikan dalam asuhan persalinan normal harus
mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat intervensi tersebut
bagi kemajuan dan keberhasilan proses persalinan.
Buku kedokteran ini biasa
dijadikan rujukan untuk digunakan sebagai buku pendamping praktik asuhan kebidanan.
Jika Anda membutuhkan buku ini dan belum menemukannya di toko buku terdekat,
Anda bisa menghubungi penulis lebih lanjut untuk memperoleh materi dalam buku
kedokteran ini.
Komentar
Posting Komentar